3.
Berdamailah.
Kata-kata ini sangat
sering diucapkan oleh ibu saya dan bapak saya. Ketika saya mengikuti sebuah
lomba di mana saya di tonton oleh ribuan orang yang menikmati festival saya
sempat merasa down. Panik luar biasa sampai-sampai teks yang sudah saya hafal
menjadi hilang seketika, untung saja bapak saya yang sekaligus pembina datang
dan menghampiri saya. Ia mengatakan “berdamailah, semua akan menjadi
sahabatmu.”
Kemudian yang saya
pikirkan adalah
-kenpa saya bisa takut?
-kalau saya terus-terusan
gelisah apakah bisa menguntungkan saya?
-kenapa saya harus
menyerah sebelum bertanding?
Banyak orang yang
beranggapan dirinya bukan pencemas, dia tidak mau mengakui sampai-sampai
segalanya menjadi berantakan. Di saat inilah saya berusaha untuk menerima bahwa
diri saya memeng pencemas saya memang penakut namun Saya berusaha menikmati apa
yang terjadi pada diri saya, bukankah ini sensasi yang langka dan spektakuler?
Ehehe
Tanpa kita sadari otak
kita dan tubuh kita akan menjadi lebih rileks seperti keadaan semula.
4.
Cari kawan atau lawan
Segala sesuatu jika
dihadapi sendiri akan membuat kelimpungan. Berbagi rasalah dengan orang lain.
Sharinglah mengenai masalahmu. Tuhan menciptakan manusia dengan problem-problem
yang ada sudah di sertai dengan penyelesaian masalahnya. Itulah fungsi dari
manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berbagi rasa (curhat) perasaan akan
menjadi semakin plong dan setiap orang memiliki pengalamannya masing-masing. Dengan
pengalaman itu, kamu akan semakin kuat dalam menghadapi rasa cemas dan takut.
Cari kawan atau lawan,
ini dua sisi yang berbeda namun bisa bermanfaat bisa juga tidak. misalnya saja
kalau hal yang membuatmu takut di ketahui oleh temanmu yang jahil, kamu bakalan
di kerjain habis-habisan. Di sini ada dua pilihan, bisa saja kamu akan makin
ketakutan atau sebaliknya menjadi kebal. Mau mencoba? Pikir-pikir dulu
ya..ehehe
5.
Naluri dan Jaga Ketenangan
Rasa gelisah dan
ketakutan tidak akan bisa kita tentukan datangnya.
Kemarin saya sempat melihat
teman saya, badannya besar dan terkenal cukup sangar tetapi ketika bersama saya
dan kawan-kawan lainnya melewati sebuah pohon di dekat perpustakaan sekolah ia
menjerit ketakutan sampai berlari, saya kira ia kesurupan..ehehe. ternyata ia
takut terhadap ulat bulu. Mukanya sampai memutih dan kakinya sampai bergetaran.
Memang lucu tapi saya merasa kasihan juga.
-768137.jpg)
gambar dari: http://galeri.faktualita.com/2010/07/genitnya-si-ulat-bulu_08.html
Ia berlari sejauh mungkin
dari tempat itu. Kemudian ia berhenti dan tanpa sadar mengelus-elus dadanya
sendiri. Pasti terbersit pertanyaan “ada apa dengan dada?,”
Manusia sudah di bekali
naluri oleh Tuhan untuk mengatasi rasa takut salah satunya dengan menciptakan
manusia dengan titik-titik akupuntur. Titik inilah yang terdapat di dada. Ketika
merasa takut atau gelisah tidak apa -saya sarankan- mengelus-elus dada agar
pikiran menjadi lebih rieks dan bisa berfikiran jernih.
Selain di dada, kita juga
bisa menenangkan diri dengan menekan-nekan titik akupuntur di tangan.
Selain dengan
memanfaatkan titik akupuntur, sebaiknya ucapkan nama suci Tuhan. Mengucapkan nama
suci Tuhan akan membuat kita memiliki ketenangan batin dan mempunyai keberanian
lagi.
6.
Lawanlah
Ini adalah amunisi
terakhir, setelah kita melalui semua tahapan di atas namun tidak berhasil. Cari
dan lawanlah ketakutanmu. Perlu diingat melawan bukan berarti harus
menghilangkan penyebab rasa takutmu melainkan melawan rasa takut dalam dirimu. Seperti
halnya saya, anak pemalu dan tidak bisa bergaul. Saya berusaha melawan rasa
takut yang saya hadapi dengan cara berusaha bergaul dan menyingkirkan keegoan
saya. Namun perlu di ingat, beberapa situasi harus dihindari bagi kemanan diri kamu.
Tidak akan ada sebuah penghargaan yang diberikan kepada orang yang membahayakan
dirinya. Lawanlah selama itu logis dan kamu mampu melakukannya.
Greald
Suarez mengatakan bahwa rasa takut tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikelola
sehingga dapat memberikan dampak yang destruktif bagi orang yang memiliki rasa
takut tersebut. Kembali saya ulangi bersyukurlah karena masih mempunyai rasa
takut, manfaatkan rasa takut itu secara tepat dan jangan berlebihan dan saya
tekankan tips di atas akan bisa terlaksana jika adanya kemauan untuk berubah.
Demikian
artikel yang saya buat dengan bercermin dari pengalaman yang saya alami. Semoga
bisa bermanfaat. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang
destruktif sangat penulis harapkan.
Rendang,
7 Mei 2012
Trianandika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar